Kebumen, Kilaskebumen.com – Pembentukan Satgas MBG ini ditargetkan selesai pada November 2025 di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen. Tujuannya untuk memastikan pengawasan dan kelancaran program nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen, Edi Rianto, menegaskan bahwa Satgas MBG tingkat kecamatan akan mulai dibentuk pada November 2025. Pembentukan tim gabungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran, pengawasan, serta kualitas penyaluran program tersebut di seluruh wilayah.
Satgas MBG akan diisi oleh personel lintas sektor, mencakup unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Hingga Senin, 20 Oktober 2025, pelaksanaan program MBG di Kebumen telah mencapai cakupan yang signifikan. Data menunjukkan 71 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur telah beroperasi, melayani total 187.752 penerima manfaat.
Angka ini mencakup sekitar 65 hingga 67 persen dari seluruh siswa yang menjadi target program.
Edi Rianto optimis program MBG akan memberikan dampak positif ganda, tidak hanya pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga pada roda perekonomian daerah.
Ia menjelaskan, program ini secara langsung akan menggerakkan sektor ekonomi lokal, terutama dalam penyediaan bahan baku. Mengingat Kebumen merupakan daerah pertanian yang kuat, potensi ini menjadi peluang besar.
Namun, Edi juga mengakui adanya tantangan, yakni tidak semua bahan baku dapat dipenuhi sepenuhnya dari sumber daya lokal. Selain bahan baku, dampak signifikan juga terlihat pada penyerapan tenaga kerja.
Dengan 71 dapur yang sudah beroperasi, rata-rata setiap unit MBG membuka minimal 40 lapangan kerja baru.
Saat ini, kewenangan Pemkab Kebumen dalam program MBG berfokus pada fungsi monitoring dan evaluasi, serta pengendalian pelaksanaan teknis. Aspek yang menjadi perhatian utama Pemda adalah kualitas makanan, sanitasi, dan kesehatan penerima.
Sementara itu, kewenangan lain, seperti penganggaran, penentuan lokasi, dan distribusi sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.
Meski demikian, Edi Rianto berharap besar agar produk-produk pertanian dan UMKM Kebumen dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam rantai pasok dapur MBG.
“Kami berharap produk-produk untuk dapur ini sebesar-besarnya dinikmati oleh petani Kebumen,” ujar Edi.
Pemkab Kebumen terus berupaya mendekati pemerintah pusat untuk memastikan integrasi produk lokal.
Secara bertahap, Pemda juga mendorong penggunaan produk UMKM Kebumen untuk pengadaan jenis makanan kering pada waktu-waktu tertentu.
Edi Rianto menambahkan, Pemkab Kebumen mencatat, Kebumen ditargetkan memiliki 93 dapur MBG hingga akhir tahun, dan saat ini 71 dapur telah berdiri.
