KEBUMEN, Kilaskebumen.com -Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen gencarkan vaksinasi untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
Di Kebumen, telah ditemukan empat ekor sapi mati di wilayah Kecamatan Petanahan yang mengalami gejala PMK. Ini seperti liur berlebih, luka pada kuku dan nafsu makan berkurang. Empat ekor sapi yang mati itu masing-masing dua ekor di wilayah Karanggadung dan Karangrejo.
Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Kebumen, Marti Ike Wahyu Erawati menyampaikan, dinas terus melakukan vaksinasi sejak adanya kasus PMK pertama pada 2022 lalu hingga saat ini.
Menurutnya penting sekali partisipasi masyarakat terutama peternak untuk cepat melaporkan apabila ada sapi yang mengalami gejala PMK supaya segera ditangani dengan cepat.
“Kalau ada pembelian ternak baru dipastikan harus ada surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal,” katanya, Rabu (10/12).
Oleh karena itu pihaknya berharap pedagang yang menjual sapi dari luar ke Kebumen atau sebaliknya supaya dipastikan surat keterangan kesehatan hewan.
Sehingga sapi itu benar-benar dipastikan sehat dan tidak mengalami gejala PMK atau penyakit lainnya. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran PMK dari lalu lintas ternak.
Marti mengatakan, dinas menerima 6.650 dosis vaksin pada tahun ini. Lanjutnya, vaksin tersebut telah disuntikan kepada ternak sapi di Kabupaten Kebumen sejak awal tahun tahun hingga Juli 2025. Di samping itu, dinas juga mendapatkan alokasi tambahan vaksin sejumlah 650 dosis pada Desember 2025.
“Kita targetkan 19 Desember sudah selesai vaksinasi,” ungkapnya.
Sementara itu, petugas kesehatan hewan di wilayah Kecamatan Karanganyar terlihat menyambangi rumah warga pemilik ternak sapi yang bersedia dilakukan vaksinasi.
Warga Desa Wonorejo Kecamatan Karanganyar, Kasiman (41) bersedia sapinya divaksin sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK.
“Setuju aja (divaksin) sebagai pencegahan,” ucapnya. (mam)
